Balikpapan, 23 Desember 2008.
Sebentar lagi natal, pikir Seruni menerawang. Pasti rekan se tim nya, Eric, dongkol dan sedih setengah mati. Bayangkan, 2 hari lagi natal dan ia bermil-mil jauhnya dari kota kelahirannya di utara Prancis. Belum lagi nampaknya drilling masih akan berlangsung 4 hari lagi hingga Total Depth. Pasti sekarang rekannya itu sedang bekerja sambil meratapi mimpi tentang white Christmas dan hangatnya suasana Christmas supper sekarang. Seruni ingat lebaran pertamanya jauh dari rumah beberapa bulan yang lalu, sama seperti sekarang, terjebak di land rig sebagai Measuring While Drilling engineer trainee. Padahal ia seharusnya tidak mengeluh. Pekerjaannya kali ini hanya DNI - Direction and Inclination - survey…belum lagi kata Directional Driller-nya, well kali ini inklinasinya tak pernah lebih dari 0.89..benar-benar vertical well! Mengingatkannya kepada job beberapa bulan yang lalu..DNI job dengan well berkarakter sama. Job pertamanya sebagai second man, padahal ia samasekali belum pergi school, training resmi di Mauve, perusahaan oil field servi. Job dimana ia bertemu Arya. Seruni melayangkan pandangannya ke mud lab. Ah, Arya…
“Past will no longer be a cherished dream”. Begitu kata fortune cookie yang dibuka Seruni terakhir kali ia makan di sebuah restoran cina favoritnya di kota. Entah mengapa tiba-tiba ia teringat fortune cookie itu saat ia masuk ke unit. Pasti gara-gara cuaca panas ini. Seruni menoleh iseng kearah mud lab (biarpun ia tahu mud lab tak akan lagi sama, tak ada Arya disana. Kalaupun ada, ia sudah ada yang punya….) – perlahan ia membuka pintu ergo unit sambil menerawang. Semua takkan lagi sama. Masa lalu..terlalu singkat. Dalam hitungan detik, Arya masuk ke hidupnya, dan pergi secepat kedipan mata. Singkat....
No comments:
Post a Comment