5.30 AM.
“Shit”
Seruni menggeliat keluar dengan malas dari bed covernya, dan mengangkat telepon genggam usangnya (yang btw, selalu diledek oleh orang-orang di Mauve karena sangat out of date dan sering hang – mau bagaimana lagi, toh ia baru sebulan jadi anak baru di Mauve, dan masih harus menyimpan gajinya dengan hati-hati).Diam-diam ia memaki dalam hati siapapun yang menelpon sepagi itu di hari minggu.
“Huahmmm..Mm..Haaallo…”
“Hi my
“Heyy....”
“Buka pintunya dong sayang?”
Kabut yang tadinya berputar di kepala Seruni gara-gara kurang tidur tiba-tiba sirna diganti matahari pagi. Seruni terloncat bangun, buru buru memakai kimononya dan membuka pintu kamar apartemennya.
“Pagi Seruni....”
“Pa..”
Sebelum Seruni mampu mengucapkan suku kata kedua, Arya sudah melingkarkan tanga kokohnya di pinggul Seruni dan menciumnya, dalam sekali... This guy really knows how to start a great Sunday, pikir Seruni. Dan ia balas mencium Arya, menenggelamkan diri dalam pelukannya.
Dan matahari pagi mulai bersinar, cerah sekali.
***
Seruni masih ingat pertama kali ia bertemua Arya di rig 14. Ia waktu itu masih seorang preschool trainee
Berawal dari 5 minutes chat rutin ketika Arya sering datang ke unitnya menanyakan survey, ataupun saat Seruni datang ke mud lab untuk meminta mud report, Seruni dan Arya jadi dekat. Dan entah kenapa, para kru kru rig sepakat untuk menjodohkan mereka..
Saat drilling di rig 14 selesai, Arya meminta Seruni untuk tetap meng sms nya. Dan entah mengapa, sms – sms yang masuk mulai menjadi sesuatu yang Seruni rindukan. Kata-kata manis Arya. Kangen, miss u, sending u kisses, sleep well n dream of me! mulai muncul di sms Arya. Padahal mereka hanya kenal dua minggu.Dan tiba tiba Seruni jadi tak sabar menunggu kapan pekerjaan Arya selesai. Dan Seruni juga tahu, Arya sudah punya seseorang...
Seruni bertemu Arya di kota dua minggu kemudian setelah ia pulang dari rig. Pagi pagi sekali Seruni sudah muncul di lobby hotel bintang 5 tempat Arya menginap.
“ Hi..”
“ Hallow...gimana kerjaan di 14? Lancar?”
“ Ni, bisa kan kita nggak ngomongin kerjaan? Ke kamarku langsung yuk, ngobrol disana aja..lagian aku beli coklat buat kamu. Kamu suka coklat kan?”
“ Oke de...ikut aja apa kata mud engineer, hhehe”
Arya menggenggam tangan Seruni dan mengajaknya naik, sambil mencium pipinya pelan.
“Mm..kangen kamu”
Seruni tersenyum. Ia tahu ini akan jadi purely a date, tanpa peduli komitmen , emosi ataupun semua tetek bengeknya. Arya tidak mungkin jatuh cinta padanya, begitu pula ia. Mereka berdua hanya butuh seseorang untuk melepas penat dan bersenang-senang sejenak. And maybe a one night stand.
Dan it was the best one night stand ever.
No comments:
Post a Comment